Archive for the ‘Uncategorized’ Category

Sejarah Mengenai Indonesia

Posted: April 12, 2011 in Uncategorized

 

Asal-Usul Nama dan Sebutan Indonesia

Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan kepada anda-anda sekalian tentang asal-usul nama dan sebutan Indonesia. Saya berani bertaruh banyak yang tidak tau darimana negara kita ini bernama Indonesia. Darimana asal istilah Indonesia tersebut didapat? Tentunya ada asal-usulnya, silakan teruskan baca postingan ini jika anda tertarik untuk mengetahuinya. Ok!?

1.Asal Nama Indonesia
Istilah untuk nama Indonesia terbentuk dari kata indo dan nesia. Istilah indo berasal dari kata Indie, sedangkan nesia berasal dari kata nesos yang berarti kepulauan. Jadi, kata Indonesia berarti Kepulauan Indie, yaitu deretan kepulauan yang berada di antara benua Asia dan Australia. Selanjutnya, siapakah tokoh-tokoh yang menemukan dan memperkenalkan nama tersebut kepada masyarakat dunia?

Istilah Indonesia ditemukan oleh James Richardson Logan, seorang ahli hukum kelahiran Skotlandia pada tahun 1847. Istilah Indonesia kemudian dipergunakan oleh Maxwell dalam bukunya yang berjudul “The Island of Indonesia” pada tahun 1862. Nama Indonesia makin terkenal berkat jasa Prof. Adolf Bastian yang menulis buku “Indonesien Oder die Inselndes Malaychen Archiples” pada tahun 1884.

Pada tahun 1859, Multatuli (E.F.E Douwess Dekker) memakai istilah Insulinde pada bukunya yang berjudul “Max Havelar”, yang tidak lain adalah istilah untuk Indonesia. Pada tahun 1913, muncul istilah Indonesische dari kalangan pelajar dan mahasiswa kita di Negri Belanda. Tanggal 28 Oktober 1928 nama Indonesia diikrarkan menjadi nama resmi bangsa yang mendiami wilayah kepulauan dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua). Sejak tanggal 17 Agustus 1945 nama Indonesia resmi menjadi nama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan diahkannya UUD 1945 sebagai undang-undang dasar negara pada 18 Agustus 1945, maka segala sesuatu dalam perikehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berbagai wawasannya diatur menurut dan berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila beserta asas-asasnya.

2.Sebutan Indonesia

  • Pada abad ke-4 Masehi dalam kitab Ramayana, tanah air kita dengan Dvipanta atau Dwipantara yang berasal dari kata dvipa atau dwipa yang berarti pulau-pulau. Serta kata antara tang diartikan wilayah yang berada di antara. Jadi Dvipantara atau Dwipantara diartikan sebagai “kepulauan di antara muara Sungai Gangga dan Samudra Teduh (Samudra Pasifik).”
  • Menurut prasasti Gunung Wilis (1269 M), pada zaman Prabu Kertanegara dari kerajaan Singasari, ditemukan istilah Nusantara yang terbentuk dari kata nusa yang berarti pulau atau kepulauan dan antara. Nusantara berrati Keplauan di antara Pulau Nicobar dan Pulau Bismark yang menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Singasari di Jawa Timur.
  • Dalam buku Negarakertagama (1365 M) ditemukan istilah Nuswantara, yang dimaksudkan pula-pulau Majapahit yang berada diluar yang telah dikuasai dan bersahabat dengan Majapahit. Selanjutnya oleh Mahapatih Gajah Mada, gugusan kepulauan dinamakan Mandala Nuswantara.
  • Menurut Sejarah Melayu dikenal dengan istilah Nusa Tamara yang ternyata sebutan lain Nusantara.
  • Menurut tulisan Camunda (1332 M) ditemukan istilah Sadwipantar, Degantara, Dirgantara yang tidak lain adalah Nusantara.
  • John Crawfurd menamakan Nusantara dengan istilah Indian Archipelago yang diartikan gugusan kepulauan di sebelah timur Sungai Gangga, Selanjutnya istilah itu merupakan sebutan wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya, atau disebut benua Kepulauan.
  • Menurut istilah Belanda, Indonesia disebut sebagai Indische Arcipel yang berarti Kepulauan India. Maka wilayah yang dijajah Belanda disebut dengan nama Netherlands Oost Indische Archipel.
  • Multatuli (E.F.E Douwess Dekker) dalam bukunya Max Havelar menyebut Indonesia dengan Insulinde yan terbentuk dari kata Inselnds dan Indie yang artinya pulaupulau Hindia
  • Menurut Peter W. Schmith, kepulauan Indonesia disebut Gugusan Kepulauan Austronesia, yaitu pulau-pulau di selatan yang membentang dari Madagaskas sampai Pulau Paskah.
  • Prof. Dr. ST. Munadjat Danusaputro, SH menyebut Indonesia sebagai Indrajaya karena posisi Indonesia di antara jalan silang transportasi dan komunikasi dunia. Indrajaya merupakan singkatan dari “Indonesia Raya di Antara Jalan Silang Dunia”.

Wah…….ternyata banyak sekali sebutannya ya. Semoga Bermanfaat bagi anda. Sampai jumpa.

udang

Posted: April 10, 2011 in Uncategorized

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tiap orang tertarik pada wirausaha karena adanya berbagai imbalan yang kuat. Beberapa orang tertarik khususnya pada salah satu imbalan dan yang lainnya tertarik pada berbagai kepuasan yang mungkin didapatkannya. Imbalan tersebut berupa laba dan kebebasan dalam menjalani hidup.

Berwirausaha tambak udang menjanjikan keuntungan yang lumayan besar. Investasi usaha tambak udang merupakan salah satu bidang usaha yang dapat dikembangkan oleh investor dalam dan luar negeri. Di bidang pemasaran, udang khususnya udang windu merupakan salah satu komoditas perikanan yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Pada masa datang, jika kualitas udang nasional terus ditingkatkan dan memenuhi standar mutu produk yang dibutuhkan oleh negara-negara konsumen khususnya Jepang dan AS. prospek pemasaran udang nasional diperkirakan membaik. Kedua negara itu, sangat ketat terhadap produk makanan yang masuk ke negaranya. Untuk itu standar manajemen mutu harus mampu dipenuhi oleh pengusaha tambak udang nasional, agar mampu memiliki nilai kompetitif dengan produk udang negara-negara lain.

Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari keluarga Penaeidae, yang bisa disebut udang penaeid oleh para ahli. Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Bagi Indonesia udang merupakan primadona ekspor non migas. Permintaan konsumen dunia terhadap udang rata-rata naik 11,5% per tahun. Walaupun masih banyak kendala, namun hingga saat ini negara produsen udang yang menjadi pesaing baru ekspor udang Indonesia terus bermunculan.

Komoditas udang windu merupakan salah satu andalan produk dalam sub sektor pertanian. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa udang windu mempunyai harga dan pasaran yang baik. Usaha tambak udang windu memerlukan pembiayaan untuk proses produksinya. Dalam melakukan usaha tambak udang windu, petani menginginkan hasil produksi yang tinggi agar pendapatan mereka juga tinggi. Harga produksi sangat bergantung pada kondisi perekonomian dunia. Potensi sumberdaya pesisir Indonesia sangat besar, baik potensi hayati maupun non hayati. Udang windu merupakan komoditas perikanan yang cukup potensial sebagai andalan utama penyumbang devisa disamping untuk mencukupi permintaan dalam negeri yang cenderung meningkat.

Tujuan

Adapun tujuan dari usaha tambak udang windu ini adalah:

  1. Memproduksi udang windu dengan lebih efektif dan efisien
  2. Memenuhi kebutuhan sumber protein hewani bagi masyarakat
  3. Menciptakan lapangan kerja
  4. Memperoleh keuntungan di bidang ekonomi.

DESKRIPSI USAHA

Udang merupakan salah satu komoditi pasar yang cukup digemari para pebisnis dan disukai khalayak masyarakat. Hampir setiap bagian tubuh udang mempunyai manfaat. Manfaatnya antara lain:

  1. Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi, yaitu 21%, dan rendah kolesterol, karena kandungan lemaknya hanya 0,2%. Kandungan vitaminnya dalam 100 gram bahan adalah vitamin A 60 SI/100; dan vitamin B1 0,01 mg. Sedangkan kandungan mineral yang penting adalah zat kapur dan fosfor, masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram bahan.
  2. Udang dapat diolah dengan beberapa cara, seperti beku, kering, kaleng, terasi, krupuk, dll.
  3. Limbah pengolahan udang yang berupa jengger (daging di pangkal kepala) dapat dimanfaatkan untuk membuat pasta udang dan hidrolisat protein.
  4. Limbah yang berupa kepala dan kaki udang dapat dibuat tepung udang, sebagai sumber kolesterol bagi pakan udang budidaya.
  5. Limbah yang berupa kulit udang mengandung chitin 25% dan di negara maju sudah dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, bioteknologi, tekstil, kertas, pangan, dll.
  6. Chitosan yang terdapat dalam kepala udang dapat dimanfaatkan dalam industri kain, karena tahan api dan dapat menambah kekuatan zat pewarna dengan sifatnya yang tidak mudah larut dalam air.

Dengan demikian, usaha tambak udang akan sangat menjanjikan karena komoditi udang yang mempunyai beragam manfaat. Selain itu juga, pengetahuan masyarakat akan manfaat udang yang semakin meningkat, memungkinkan pesanan udang tidak akan mengalami penurunan. Sehingga kesempatan usaha udang ini untuk berkembang semakin besar.

  1. B. PERSYARATAN LOKASI

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi tambak udang adalah:

  1. Lokasi yang cocok untuk tambak udang adalah pada daerah sepanjang pantai (beberapa meter dari permukaan air laut) dengan suhu rata-rata 26-28 derajat C.
  2. Tanah yang ideal untuk tambak udang adalah yang bertekstur liat atau liat berpasir, karena dapat menahan air. Tanah dengan tekstur ini mudah dipadatkan dan tidak pecah-pecah.
  3. Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur liat berdebu atau lumpur berpasir, dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20%. Tanah tidak boleh porous (ngrokos).
  4. Jenis perairan yang dikehendaki oleh udang adalah air payau atau air tawar tergantung jenis udang yang dipelihara. Daerah yang paling cocok untuk pertambakan adalah daerah pasang surut dengan fluktuasi pasang surut 2-3 meter.
  5. Parameter fisik: suhu/temperatur=26-30 derajat C; kadar garam/salinitas=0-35 permil dan optimal=10-30 permil; kecerahan air=25-30 cm
  1. C. SARANA DAN PRASARANA

Syarat konstruksi tambak:

  1. Tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang dan banjir. Jarak minimum pertambakan dari pantai adalah 50 meter atau minimum 50 meter dari bantara sungai.
  2. Lingkungan tambak beserta airnya harus cukup baik untuk kehidupan udang sehingga dapat tumbuh normal sejak ditebarkan sampai dipanen.
  3. Tanggul harus padat dan kuat tidak bocor atau merembes serta tahan terhadap erosi air.
  4. Desain tambak harus sesuai dan mudah untuk operasi sehari-hari, sehingga menghemat tenaga.
  5. Sesuai dengan daya dukung lahan yang tersedia.
  6. Menjaga kebersihan dan kesehatan hasil produksinya.
  7. Saluran pemasuk air terpisah dengan pembuangan air.

Adapun prasarana yang diperlukan dalam budidaya udang tambak meliputi:

  1. Petakan Tambak
  • Sebaiknya dibuat dalam bentuk unit. Setiap satu unit tambak pengairannya berasal dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau laban. Satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan: petak pendederan, petak glondongan (buyaran) dan petak pembesaran dengan perbandingan luas 1:9:90.
  • Selain itu, juga ada petakan pembagi air, yang merupakan bagian yang terdalam. Dari petak pembagi, masing-masing petakan menerima bagian air untuk pengisiannya. Setiap petakan harus mempunyai pintu air sendiri, yang dinamakan pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. Petakan yang berbentuk seperti saluran disebut juga saluran pembagi air.
  • Setiap petakan terdiri dari caren dan pelataran.
  1. Pematang/Tanggul
  • Ada dua macam pematang, yaitu pematang utama dan pematang antara.
  • Pematang utama merupakan pematang keliling unit, yang melindungi unit yang bersangkutan dari pengaruh luar. Tingginya 0,5 m di atas permukaan air pasang tertinggi. Lebar bagian atasnya sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan untuk sisi pematang bagian dalam kemiringannya 1:1.
  • Pematang antara merupakan pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain dalam satu unit.
  • Ukurannya tergantung keadaan setempat, misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0,5-1,5. Sisi-sisinya dibuat miring dengan kemiringan 1:1. Pematang dibuat dengan menggali saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. Jarak tersebut biasa disebut berm.
  1. Saluran dan Pintu Air
  • Saluran air harus cukup lebar dan dalam, tergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar antara 3-10 m dan dalamnya kalau memungkinkan sejajar dengan permukaan air surut terrendah. Sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau sebagai pelindung.
  • Ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (tokoan/pintu air petakan).
  • Pintu air berfungsi sebagai saluran keluar masuknya air dari dan ke dalam tambak yang termasuk dalam satu unit.
  • Lebar mulut pintu utama antara 0,8-1,2 m, tinggi dan panjang disesuaikan dengan tinggi dan lebar pematang. Dasarnya lebih rendah dari dasar saluran keliling,serta sejajar dengan dasar saluran pemasukan air.
  • Bahan pembuatannya antara lain: pasangan semen, atau bahan kayu (kayu besi, kayu jati, kayu kelapa, kayu siwalan, dll)
  • Setiap pintu dilengkapi dengan dua deretan papan penutup dan di antaranya diisi tanah yang disebut lemahan.
  • Pintu air dilengkapi dengan saringan, yaitu saringan luar yang menghadap ke saluran air dan saringan dalam yang menghadap ke petakan tambak. Saringan terbuat dari kere bambu, dan untuk saringan dalam dilapisi plastik atau ijuk.
  1. Pelindung:
  • Sebagai bahan pelindung pada pemeliharaan udang di tambak, dapat dipasang rumpon yang terbuat dari ranting kayu atau dari daun-daun kelapa kering. Pohon peneduh di sepanjang pematang juga dapat digunakan sebagai pelindung.
  • Rumpon dipasang dengan jarak 6-15 m di tambak. Rumpon berfungsi juga untuk mencegah hanyutnya kelekap atau lumut, sehingga menumpuk pada salah satu sudut karena tiupan angin.
  1. Pemasangan kincir:
  • Kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1,5-2 bulan, karena udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air.
  • Kincir dipasang 3-4 unit/ha. Daya kelarutan O2 ke dalam air dengan pemutaran kincir itu mencapai 75-90%.
  1. D. TEKNIS BUDIDAYA

1. Pembibitan

Adapun kegiatan-kagiatan yang dilakukan dalam proses pembibitan adalah:

  1. Menyiapkan Benih (Benur)

Benur/benih udang bisa didapat dari tempat pembenihan (Hatchery) atau dari alam. Cara Penangkapan Benur:

    • Benih yang halus ditangkap dengan menggunakan alat belabar dan seser.
    • Benih kasar ditangkapi dengan alat seser pula dengan cara langsung diseser atau dengan alat bantu rumpon-rumpon yang dibuat dari ranting pohon yang ditancapkan ke dasar perairan. Penyeseran dilakukan di sekitar rumpon. Pembenihan secara alami dilakukan dengan cara mengalirkan air laut ke dalam tambak. Biasanya dilakukan oleh petambak tradisional. Benih udang/benur yang didapat dari pembibitan haruslah benur yang bermutu baik. Adapun sifat dan ciri benur yang bermutu baik yang didapat dari tempat pembibitan adalah:
  1. Umur dan ukuran benur harus seragam.
  2. Bila dikejutkan benur sehat akan melentik.
  3. Benur berwarna tidak pucat.
  4. Badan benur tidak bengkok dan tidak cacat.
  1. Perlakuan dan Perawatan Benih

Cara pemeliharaan dengan sistem kolam terpisah. Pemeliharaan larva yang baik adalah dengan sistem kolam terpisah, yaitu kolam diatomae, kolam induk, dan kolam larva dipisahkan.

  1. Kolam Diatomae

Diatomae untuk makanan larva udang yang merupakan hasil pemupukan adalah spesies Chaetoceros, Skeletonema danTetraselmis di dalam kolam volume 1000-2000 liter. Spesies diatomae yang agak besar diberikan kepada larva periode mysis, walaupun lebih menyukai zooplankton.

  1. Kolam Induk

Kolam yang berukuran 500 liter ini berisi induk udang yang mengandung telur yang diperoleh dari laut/nelayan. Telur biasanya keluar pada malam hari. Telur yang sudah dibuahi dan sudah menetas menjadi nauplius, dipindahkan.

  1. Kolam Larva

Kolam larva berukuran 2.000-80.000 liter. Artemia/zooplankton diambil dari kolam diatomae dan diberikan kepada larva udang mysis dan post larva (PL5-PL6). Artemia kering dan udang kering diberikan kepada larva periode zoa sampai (PL6). Larva periode PL5-PL6 dipindah ke petak buyaran dengan kepadatan 32-1000 ekor/m 2 , yang setiap kalidiberi makan artemia atau makanan buatan, kemudian PL20-PL30 benur dapat dijual atau ditebar ke dalam tambak.

  1. Cara pengangkutan:
  1. Pengangkutan menggunakan kantong plastik:
    1. Kantong plastik yang berukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, dan tebal 0,008 mm, diisi air 1/3 bagian dan diisi benih 1000 ekor.
    2. Kantong plastik diberi zat asam sampai menggelembung dan diikat dengan tali.
    3. Kantong plastik tersebut dimasukkan dalam kotak kardus yang diberi styrofore foam sebagai penahan panas dan kantong plastik kecil yang berisi pecahan-pecahan es kecil yang jumlahnya 10% dari berat airnya.
    4. Benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat C selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
    5. Pengangkutan dengan menggunakan jerigen plastik:
      1. Jerigen yang digunakan yang berukuran 20 liter.
      2. Jerigen diisi air setengah bagiannya dan sebagian lagi diisi zat asam bertekanan lebih.
      3. Jumlah benih yang dapat diangkut antara 500-700 ekor/liter. Selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematiannya sekitar 6%.
      4. Dalam perjalanan jerigen harus ditidurkan, agar permukaannya menjadi luas, sehingga benurnya tidak bertumpuk.
      5. Untuk menurunkan suhunya bisa menggunakan es batu.

Waktu penebaran benur sebaiknya pada waktu yang teduh.

  1. Pemeliharaan Pembesaran

a)      Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami, yaitu: kelekap, lumut, plankton, dan bentos.

b)      PemberianPakan
Makanan untuk tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. Makanan udang yang dapat digunakan dalam budidaya terdiri dari:

  1. Makanan alami
  2. Makanan Tambahan

Makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah masa pemeliharaan 3 bulan. Makanan tambahan tersebut dapat berupa:

      • Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah.
      • Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah, ketam, siput, dan udang-udangan.
      • Kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. Kulit kerbau dipotong-potong 2,5 cm 2 , kemudian ditusuk sate.
      • Sisa-sisa pemotongan katak.
      • Bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
      • Makanan anak ayam.
      • Daging kerang dan remis.
      • Trisipan dari tambak yang dikumpulkan dan dipech kulitnya.
  1. Makanan Buatan (Pelet):
      • Tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %.
      • Dedak halus 40 %.
      • Tepung bungkil kelapa 20 %.
      • Tepung kanji 19 %.
      • Pfizer premix A atau Azuamix 1 %.

Takaran Ransum Udang dan Cara Pemberian Pakan:

      • Udang diberi pakan 4-6 x sehari sedikit demi sedikit.
      • Jumlah pakan yang diberikan kepada benur 15-20% dari berat tubuhnya per hari.
      • Jumlah pakan udang dewasa sekitar 5-10% berat tubuhnya/ hari.
      • Pemberian pakan dilakukan pada sore hari lebih baik.
  1. Pemeliharaan Kolam/Tambak
    1. Penggantian Air.
    2. Penambahan volume air. Bila suhu air tinggi, penambahan jumlah volume air dapat dikurangi. Perlu diberi pelindung.
    3. Menghentikan pemupukan dan pemberian pakan. Pemupukan dan pemberian pakan dihentikan apabila udang nampak menderita dan tambak dalam kondisi buruk.
    4. Singkirkan ikan dan ganggang yang mati dengan menggunakan alat penyerok.
    5. Penambahan pemberian pakan.
  1. E. HAMA DAN PENYAKIT
  2. Hama

a)      Lumut

b)      Bangsa ketam

c)      Udang tanah (Thalassina anomala),

d)     Hewan-hewan penggerek kayu pintu ai, dan merusak pintu air seperti remis penggerek (Teredo navalis), dan lain-lain.

e)      Tritip (Balanus sp.) dan tiram (Crassostrea sp.)

  1. Golongan pemangsa (predator), dapat memangsa udang secara langsung, termasuk golongan buas.
  2. Golongan penyaing (kompetitor) adalah hewan yang menyaingi udang dalam hidupnya, baik mengenai pangan maupun papan. Pengendalian dilakukan dengan pemberian saponin, rotenone, rotedari akar deris,  Ikan Brestan-60 , sevin, karbid, dan Sumithion.
  3. Penyakit asal virus.
  4. Penyakit asal Bakteri
    1. Bakteri nekrosis
    2. Bakteri Septikemia
  5. Penyakit asal Parasit
    1. Parasit Cacing
    1. Monodon Baculo Virus (MBV).
    2. Infectious Hypodermal Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV)
    3. Hepatopancreatic Parvo-like Virus
    4. Cytoplamic Reo-like Virus
    5. Ricketsiae

Cacing Cestoda, Trematoda, dan Nematoda.

  1. Parasit Isopoda
  2. Penyakit asal Jamur
    1. F. PEMANENAN

Udang yang siap panen adalah udang yang telah berumur 5-6 bulan masa pemeliharaan. Dengan syarat mutu yang baik, yaitu:

  1. ukurannya besar
  2. kulitnya keras, bersih, licin, bersinar dan badan tidak cacat
  3. masih dalam keadaan hidup dan segar.
    1. G. PASCAPANEN

Beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasca panen:

  1. Alat-alat yang digunakan harus bersih.
  2. Penanganan harus cepat, cermat, dan hati-hati.
  3. Hindarkan terkena sinar matahari langsung.
  4. Cucilah udang dari kotoran dan lumpur dengan air bersih.
  5. Masukkan ke dalam keranjang, ember, atau tong, dan siram dengan air bersih.
  6. Selalu menggunakan es batu untuk mendinginkan dan mengawetkan udang.
  7. Selain didinginkan, dapat juga direndam dalam larutan NaCl 100 ppm untuk mengawetkan udang pada temperatur kamar dan untuk membunuh bakteri pembusuk (Salmonella, Vibrio, Staphylococcus).
  8. Kelompokan menurut jenis dan ukurannya.
  1. Biaya produksi/tahun

Lahan

  1. 1. sewa lahan
  2. 2. pengolahan lahan

 

Rp 1.500.000,-

Rp    100.000,-

Bibit 

  1. 1. benur 30.000 ekor@Rp 50,-

 

Rp 1.500.000,-

Pakan 

Rp 6.500.000,-
Obat-obatan dan pupuk 

  1. 1. BCK 2 liter @ Rp 15.000,-
  2. 2. Sanponin 20 kg @ Rp 2.000,-
  3. 3. Urea 5 kg @ Rp 4.000,-
  4. 4. KCL 5 kg @ Rp 5.000,-
  5. 5. Pupuk kandang 10 kg @ Rp 1.000,-
  6. 6. Kapur 50 kg @ Rp 1.500,-

 

 

Rp 30.000,-

Rp 40.000,-

Rp 20.000,-

Rp 25.000,-

Rp 10.000,-

Rp 75.000,-

Alat 

  1. 1. Timbangan 1 Unit @ Rp 500.000,-
  2. 2. pH Pen 1 Unit @ Rp 100.000,-
  3. 3. Jala/Jaring 2 Unit @ Rp 50.000,-
  4. 4. Cangkul 3 Unit @ Rp 50.000,-
  5. 5. Sekop 2 Unit @ Rp 40.000,-
  6. 6. Serok 3 Unit @ Rp 20.000,-
  7. 7. Plastik 20 meter @ Rp 5.000,-
  8. 8. Saringan 10 meter @ Rp 10.000,-
  9. 9. Ember Plastik 3 unit @ Rp 10.000,-

10. Keranjang 5 unit @ Rp 7.500,-

 

Rp 500.000,-

Rp 100.000,-

Rp 100.000,-

Rp 150.000,-

Rp   80.000,-

Rp   60.000,-

Rp 100.000,-

Rp 100.000,-

Rp   30.000,-

Rp   37.500,-

Tenaga Kerja 

  1. 1. Karyawan 4 orang @ Rp 300.000

 

Rp 14.400.000,-

Lain-lain 

  1. 1. Rekening listrik/bulan Rp 15.000
  2. 2. Transportasi
  • Pengambilan bibit
  • Pemasaran

 

Rp 180.000,-

Rp 200.000,-

Rp 300.000,-

Jumlah biaya produksi 

Rp 26.137.500,-
  1. Pendapatan : 956 kg @ Rp 42.500,-

Rp . 40.630.000
C . Keuntungan  

Pendapatan kotor – biaya produksi

Rp 40.630.000 – Rp . 26.137.500

 

Rp 14.492.500,-

D . Parameter kelayakan usaha 

Net B/C rasio

Rp . 40.630.000  :  Rp . 26.137.500

= 1,55

Analisa Investasi

Payback Period =    Nilai Investasi x 1 tahun
Kas masuk bersih

= Rp 26.137.500,- x 1 tahun

Rp 14.492.500,-

= 1 tahun 8 bulan.

Jadi, payback periode dari usaha ini adalah 1 tahun 8 bulan.


Apa itu buah Naga?

Posted: April 10, 2011 in Uncategorized

Apa itu buah Naga?

Sebagian kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini di butuhkan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan hanya pasar lokal saja yang ingin mencicipi kedahsyatan buah yang stu ini. Peluang Ekspor juga tidak kalah besarnya, Namun kebutuhan yang besar tersebut belum mampu di penuhi oleh produksi dalam negri asalny (Taiwan) Apalagi kondisi dalam negri Indonesia cukup sulit memenuhi peluang Pasar ini, Karena hal-hal yang berhubungan dengan iklim investasi yang cenderung lesu. Tetapi melihat segi potensi Wialyah lahan pertanian yang luas dan subur,Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman jenis ini.

 

Tingginya permintaan buah naga ini di sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja (Sangat Menarik dan Menggiurkan bila di sajikan di meja makan) Berkhasiat mujarab untuk berbagai penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan Makanan, Minuman, Kosmetik serta produk kesehatan. Berpedoman kepada kondisi petani yang sebagian besar kurang mampu berinvestasi di bidang ini (Mahalnya bibit dan perlengkapan yang harus di sediakan). Merupakan salah satu motivasi bagi pemilik modal untuk bekerja sama dengan kelompok Tani dalam pembudidayaan Komoditas ini. Keadan lain yang mendukung adalh tersedianya lahan yang potensial dan tenaga ahli dalam pembudidayaan jenis Tanaman ini. MELIHAT KESEMPATAN YANG DEMIKIAN BESAR,KENAPA TIDAK MENCOBA MENGEMBANGKANNYA?

Versi 2
PENDAHULUAN

Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.

CIRI BUAH NAGA
Buah naga (Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus) masih termasuk komoditi langka di indonesia. Buah yang beasal dari Taiwan ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup memikat untuk di lihat. Bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah ini memiliki sulur /jumbai di sekujur kulitnya dan buah ini berwarna merah jambu (Pink) dengan daging buah berbagai jenis antara lain berwarna Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil berwarna hitam yang sangat lembut dan lunak. Rasa buah tergantung jenis warna daging buah itu, Bila warna merah cenderung manis dan legit dengan perpaduan rasa yang sangat khas. Warna putih rasanya manisdan segar sedangkan kuning perpaduan antara ke dua warna di atas. Bentuk tanaman hampir mirip dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang memanjang seperti lidah naga yang menjulur. Berat rata-rata + 600 s.d 800 Gram.

 
Beberapa khasiat dari DRAGON FRUIT adalah :

1. Penyeimbang kadar gula
2. Pencegah Kolesterol tinggi
3. Pencegah kanker usus

1. Persyaratan Tumbuh Tanam

Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan laut

Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 – 7

Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan

 

2. Persiapan Lahan

Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman

Sebulan sebelum tanam, terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga

 

Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tiang penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah

3. Persiapan bibit dan penanaman

Buah naga dapat diperbanyak dengan cara :
Stek dan Biji

Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang  dengan perbandingan 1 : 1 : 1.Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.

Biji di semai kemudian dipindahkan ke polibeg tetapi sebelum di pindah di lakukan pemilihan bibit, mana yang baik dan yang buruk. Bibit yang baik kita tanam, yang buruk kita eliminasi.

4. Pemeliharaan

  • Pengairan
    Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
  • Pemupukan
    Pemupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak   5 – 10 Kg.
  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersihan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
  • PemangkasanBatang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.

5. Panen

Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar

Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram

Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun

 

 

 

 


 

1. SEJARAH SINGKAT

Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari

Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus

dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas

domesticus (ternak itik).

 

2. SENTRA PERIKANAN

Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika

Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim

tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau

Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten

Amuntai) dan Bali serta Lombok.

 

3. JENIS

Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan,

yaitu:

1. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV

2000-INA;

2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;

3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call),

Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur

seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA

dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian

Ternak) Ciawi, Bogor.

 

4. MANFAAT

1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.

2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.

3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.

4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.

5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

 

 

 

5. PERSYARATAN LOKASI

Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari

keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau

dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif

bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan

penggusuran dalam beberapa periode produksi.

 

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam

hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1). Perkandangan; (2). Bibit

Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.

2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%

3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang

agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang

4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:

1. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut

juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50

ekor DOD

2. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang

Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok

3. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa

kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga

berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter

persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor

itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).

5. Kondisi kandang dan perlengkapannya

Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup

sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa

tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain

yang bermaksud positif dalam managemen

2. Pembibitan

Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang

telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.

1. Pemilihan bibit dan calon induk

Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik

adalah sebagai berikut :

1. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya

2. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk

mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok,

ayam atau mesin tetas

3. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal

mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas

peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak

sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2. Perawatan bibit dan calon induk

1. Perawatan Bibit

Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya

ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun

penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan

pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder

adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar

secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m²

mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat

minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater

dan

minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.

2. Perawatan calon Induk

Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur

konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan

keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk

produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1

jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3. Reproduksi dan Perkawinan

Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan

telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan

sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan

itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara

alami).

3. Pemeliharaan

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan

preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk

mewaspadai timbulnya penyakit.

2. Pengontrol Penyakit

Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan

tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.

3. Pemberian Pakan

Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–

8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27

minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik

(secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi

pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:

1. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)

2. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai

3. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.

4. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama

secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan

produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu

pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya

baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti

jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.

Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :

5. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin

dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.

6. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum

diberikan secara ad libitum (terus menerus)

7. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang

dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300

ekor. Tiap hari dibersihkan.

4. Pemeliharaan Kandang

Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar

produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.

 

 

 

 

7. HAMA DAN PENYAKIT

Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:

1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan

protozoa

2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana

perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:

1. Penyakit Duck Cholera

Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.

Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.

Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat

daging dada dengan dosis sesuai label obat.

2. Penyakit Salmonellosis

Penyebab: bakteri typhimurium.

Gejala: pernafasan sesak, mencret.

Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui

pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air

minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

 

8. PANEN

1. Hasil Utama

Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik

2. Hasil Tambahan

Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran

ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

 

9. PASCAPANEN

Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan

maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan

pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan

selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.

Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:

1. Pengawetan dengan air hangat

Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling

sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.

2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji

Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur

selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna

menjadi kecoklatan seperti telur pindang.

3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa

Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna

kulit telur dan rasanya tidak berubah.

4. Pengawetan telur dengan natrium silikat

Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna,

jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga

telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan

merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.

5. Pengawetan telur dengan garam dapur

Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40%

selama 3 minggu.

 

 

 

 

 

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:.

1. Permodalan

1. Modal kerja

􀂃 Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000

====== Rp 108.000.000,-

􀂃 Biaya kelancaran usaha dan lain-lain

==================== Rp 4.000.000,-

2. Modal Investasi

􀂃 Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,-

============= Rp 18.000.000,-

Jumlah kebutuhan modal : Rp 130.000.000,-

Prasyaratan kredit yang dikehendaki:

􀂃 Bunga (menurun) 20% /tahun

􀂃 Masa tanggung angsuran 1 tahun

􀂃 Lama kredit 3 tahun

2. Biaya-biaya

1. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain

======================= Rp 4.000.000,-

2. Biaya tetap

􀂃 Biaya pengambalian kredit:

􀂃 Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I

============ Rp 14.723.000,-

􀂃 Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II

=========== Rp 86.125.000,-

􀂃 Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III

========== Rp 73.125.000,-

􀂃 Biaya penyusutan kandang:

􀂃 biaya penyusutan kandang tahun I

================== Rp 3.600.000,-

􀂃 biaya penyusutan kandang tahun II

================== Rp 3.600.000,-

􀂃 biaya penyusutan kandang tahun III

================= Rp 3.600.000,-

3. Biaya tidak tetap

1. Biaya pembayaran ransum:

􀂃 biaya ransum tahun I

============================== Rp 245.700.000,-

􀂃 biaya ransum tahun II

============================== Rp 453.600.000,-

􀂃 biaya ransum tahun III

============================= Rp 453.600.000,-

2. Biaya pembayaran itik siap produksi:

􀂃 pembayaran tahun I

=============================== Rp 108.000.000,-

􀂃 pembayaran tahun II –

􀂃 pembayaran tahun III –

3. Biaya pembayaran obat-obatan:

􀂃 biaya pembayaran obat-obatan tahun I

================== Rp 2.457.000,-

􀂃 biaya pembayaran obat-obatan tahun II

================= Rp 4.536.000,-

􀂃 biaya pembayaran obat-obatan tahun III

================= Rp 4.436.000,-

( Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum)

4. Pendapatan

1. Penjualan telur tahun I ================================

Rp 384.749.920,-

2. Penjualan telur tahun II ===============================

Rp 615.600.000,-

3. Penjualan telur tahun III ===============================

Rp 615.600.000,-

4. Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- =================

Rp 5.700.000,-

2. Gambaran Peluang Agribisnis

Telur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan

keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat

besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat

bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor

terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji

untuk dikembangkan secara intensif.

 

BUDIDAYA JAGUNG

Posted: April 5, 2011 in Uncategorized


BUDIDAYA JAGUNG

I.PENDAHULUAN

Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan ( Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. Syarat benih

Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

B. Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.
D. Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanaman

Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

a. Tumpang sari ( intercropping ), melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.

b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.

c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ): pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.

d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) : penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam

Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
3. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

4. Pengairan dan Penyiraman

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

F. Hama dan Penyakit

1. Hama

a.  Lalat bibit (Atherigona exigua Stein) Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2) tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) semprot dengan PESTONA

b. Ulat Pemotong Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah); (3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.

2. Penyakit

a. Penyakit bulai (Downy mildew)

Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO

b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)

Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan GLIO
c. Penyakit karat (Rust)

Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.
d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)

Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA .
e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji

Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

G. Panen dan Pasca Panen

1. Ciri dan Umur Panen

Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.
2. Cara Panen

Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.
3. Pengupasan

Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
4. Pengeringan

Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.

5. Pemipilan

Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.
6. Penyortiran dan Penggolongan

Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan

 

MANAJEMEN AGRIBISNIS (173)

PELESTARIAN KAYU JABON

ASET MASA DEPAN

 

 

DISUSUN OLEH

HIDAYAT WIJIYONO

C1B0

MANAJEMEN B

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN AJARAN 2010-2011

  1. 1. Pendahuluan

Saat ini sedang berkembang usaha model tanaman yang keras,resiko yang kecil, potensi hasil yang besar ,dan juga dengan harga kayu yang lebih mahal dari waktu kewaktu di irimgin semakin langkanya sumber kayu kayu alami, menjadi favorit bagi yang punya modal.

Di beberapa daerah , model infestasi kayu ini sudah jadi favorit sejak zaman dulu. Dengan mempunyai lahan kayu jati di lahan masyarakat desa sudah dapat mewariskan kekayaan buat anak-anaknya kelak ketika dewasa . hanya saja jati yang di tanam jati local yang pertumbuhanya sangat lambat sehingga masyarakat agak sedikit enggan menanam.

Karena lambatnya proses pertumbuhan jati tersebut,  maka muncul beberapa variates kayu yang diklaim sebagai fast growing, kayu dengan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Mulai dari segon, kayu afrika, bebrapa jenis beringin, dan terakhir jabon. Yang saat ini tenar di masyarakat .

Tapi yang sedang tren sekarang  jabon yang asli dari Indonesia yang di tenggarai akan menggantikan segon. Untuk memenuhi industry besar dan usaha masyarakat, selama ininsudah terpaku kepada segon,terutama di jawa, meski ada juga ysng di luar jawa kemudian jagom mengalami karat puru, di jawa timur dan daerah lainya meski tidak semua, tetapi cukuo hebat.

Karena pohon yang berdiameter 10 pun tiba-tiba mati. Kalo matinya 20 meter kan masih dapat digunakan  untuk suplai pabrik, misalnya untuk kayu lapis kata Dr. Ir. Suprianto.

Kelebihan jabon menurut dokter lulusan nancy university. Dari 20 kayu yang di teliti maka jabon lah yang terpilih apling terbbaik, dan juga kita konsultasikan kpda perusahanan kayu veneer  atau indusri kayu lainya rupanay jabon sudah di gunakan  seperti di lampung, banjanegara, Surabaya dan Kalimantan.

  1. 3. Kelebihan jabon

 

Menurut damaris pwlaku jabon dari bogor, berbagai kelebihan jabon  sebagai  pengganti segon antara lain dapat di panen dalam waktu 5 tahun. Kayu berkualiatas, ssebenarnay abanyak akayu yang berkualaitas tseperti mahoni dan suren. Namun , waktu panen cukup lama jelas damaris.

Pertumbuhan jabun sekitar 10 cm per tahun.  Sementara pada taun 0-1 tanaman bibit belum dihitung karena merupakan tahap adptasi bibit. Pada umur 2 meter tanaman jabon dapat tumbuh diperkirakan mencapai 30-40 cm dan tinggi 15-17 dan panen setelah 5 tahun merupakan yang snagat ideal untuk tanaman kayu seperti jabon. Serat kayu yang bagus yaitu serat yang bertautanya sedikit sehingga dapat dijadikan plywood kayu lapis dan tidak terlalu banyak mata kayu sehingga kualitas cukup baik.

 

  1. 4. Minim hama penyakit

Menurut agus, pemgusaha dari  sukorejo-kendal , mengatakan bahwa penyakit jabon belum pwrnah ditemui nya. Walapun saat itu sedang ada cuaca buruk , yaitu hujan yang salah musim.  Salah satu hal yang menabjubkan , jabon teryata tidak terpengaruh oleh  penyakit pada tanaman segon yang terkena penyakit tumor karat. Tanaman jabon tetap tumbuh tanpa menunjukan tanda-tanda tertular.

 

  1. 5. Penyegahan penyakit

Meski demikian agus tetap mengingatkan bahwa pemeliharaan tanaman berupa penyemprotan  pestisida tetap harus dilaksanakan untuk mencegah timnbulnya hama penyakit, dan dengan cara menyesuaikan jarak tanaman agar kondisi tanah tidak terlalu lembab dengan kondisi semacan ini dapat mengundang banyak penyakit. Dan dengan memaksimalkan jarak juga tidak perlu juga melakukan penjarangan natinya.

 

  1. 6. Di lahan kiritis pun tetap okee

Meski jabon akan lebih baik di tanam di lahan yang subur, namun menurut lilik sengaja mengambil lahan yang kritis {gersang}, dengan ketebalan tanah 5-10 cm. linki sengaja mengambil lahan kritis , karena dirinya yakin akan berbagi keunggulan jabon.Pada lahan kritis , tanaman akan sulit tumbuh . toh ternyata jabon dapat tumbuh dengan baik tapi memanag ada teknik tersendiri.

 

  1. 7. Teknik penanaman

Teknik ini, meski dilakukan dilahan kritis, tapi lebih baik dilahan yang subur. Sebelum memasuki musim tanam{awal penghujan}, sebulan sebelumnya siapkan dulu lahan yang akan di Tanami jabon.

 

Buatlah lubang untuk menanam bibit 50X50X50 cm. jarak antar lubang 3X3 m. pada lubang ini berilah pupuk kandang yang sudah matang , sebanyak 10 kilo setiap lubang. Setelah lahan siap, ketika lahan sudah siap, mulailah penanam jabon, karena pupuk kandang netral terlebih dahulu dan pupuk langsung menyesuaikan denaga tanah.

 

Karena penanman di musim hujan tidak perlu melakukan penyiraman, setengah bulan berikan pupuk NPK, 1 ons perpohon , dengan jarak 20 cm dari taaman, pemberian ini dilakukan dengan melubangi di sekeliling pohon , lalu memberinya pupuk NPK, setelah itu tutup kembali.6 bulan kemudian ,pemupukan NPK  dengan cara metode yang sama setiap 6 bulan, lakukan pemupukan hingga tahun ke 3. Meski cara sama pemberian dosis yang berbeda.Tahun pertama, 1 ons, tahun ke 2-3 dinaik kan 1,5 0ns per tanaman.  Agar lebih maksimal  lakukan pemberian pupuk kandang pada lubang diantara jarak tanaman 1 meter dari  pohon, umtuk lunangnya diameter 50-60 cm dengan kedalaman 1 meter. Tiap kandang di beri 0,5 kubik. Lalu di tutup tanah.

 

Pemberian Pupuk kandang ini dilakukan a tauhun  atau sampai siap jual. Namun pembuatan lubang harus berpindah pindah dengan ketentuan tetap 1 meter dari pohon, hal itu memiliki keuntungan antara lain, struktur tanah makin baik , mikro organismemakin banyak, hingga kondisi tanah makin subur.

 

 

 

 

  1. 8. Investasi aman dan sangat menguntungkan

Di banding dengan investasi lain, membenamkan di pembesaran tanaman  industry sangat menguntungkan. Coba kita bias itung-itungan, harga emas dalam 5 tahun naiknya berapa persen ?  taruklah 10% kalo saya punya uang 100 juta, maka dalam 5 tahun uang saya akan menjadi 110 juta . berapa jika di inveskan ke pohon . ‘ sekarang saya investasikan ke pohon sewa tanah 2 juta per hektar 5 tahun menjadi 10 juta .

Sementara itu menurut lilik dari CV. Centra Buana Sejahtera, jika memiliki lahan 1 hektar, bias di Tanami kurang lebih 1.150 jabon. Dengan mengeluarkan modal 53 juta, yakin untuk pembelian bibit, pemupukan , sewa lahan, serta perawatan. Maka dalam jangka waktu 4 tahun bias menghasilkan minimal 500 jutauntuk setiap hektar.

Asumsinya, usia 4 tahun harga perbatang mencapa Rp 500.000,-, dengan volume per batang 0,65 m kubik. Taruhlah, jika yang bias tumbuh 1050 batang saja, maka bias enghasilkan uang 500 juta. Sangat menguntungkan bukan.

 

Analisa usaha jabon 1 hek tar

A Modal
Sewa lahan Rp 10.000.000,-
1150 bibitan, @ Rp 1.500,- Rp 1.725.000,-
Tenaga, pupuk kandang {1150x Rp 5.000,-} Rp  5.750.000,-
{1 ons NPKx2x1150}xRp 500,- Rp 1.150.000,-
{3 ons NPKx4x1150}x Rp 500,- Rp 6.900.000,-
Pupuk kandang dan tenaga kerja {Rp 6.000,-x1150x4} 27..600.000,-
53.125.000,-
B Hasil setelah 5 tahun
1050xRp 500.000,- Rp 525.000,000,-
C Keuntungan Bersih Setelah 4 tahun
B-A{Rp 525.000.000-Rp 53.125.000} 471.875.000,-

  1. 9. Pemasaran

Pemasaranya snagat mudah sekali dalam menjual prokud jabon tersebut, kita hanya perlu dating ke pakbrik kayu ataupun kepada masyarakat pati kan membutuhkan. Bila perlu kita jual keluar negri dan harganya pun pasti akn lebih mahal daei pada di jual di local, begitu mudahnya pemasaran apa lagi dp Sumatra masih sedikit sekali yang mengembangkan usaha kayu tersebut, sehingga  tidak ada pesaiing yang beguitu berat untuk menjual produk tersebut.

 

 

  1. 10. Penutup

 

Hal ini berkaitan dengan globalisasi yang seamkn tergesernya hutan-hutan menjadi pabrik, sehingga di perkotan sulit kita temukan udara yang sehat, dan mencegah banjir, tanah longsor, dan pemanasan gobal yanfg sekarang ini sudah sangat Nampak kita rasakan, dan juga tidak akn mungkin kayu semakin murah karena hutan-hutan kita semakin habis di ambil illegal yang tidak bertanggung jawab, dan hitung-hitung kita membantu progam pemerintah untuk mewujudjan Indonesia hijau sehat dan beseri. Maka dari itu jangan segan bagi yang mempunyai modal harap segera menghubungi saya. Trimakasih.

 

 



NAMA : HIDAYAT WIJIYONO

NIM      :

Strategi Pengembangan dan Pemasaran Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara V

  1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia. Karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditi andalan Indonesia. Walaupun produksi minyak nabati produksi minyak kelapa sawit mengalami kenaikan cukup pesat dari tahun ke tahun. Namun Indonesia tidak luput dari hal yang tidak mendukung seperti pengaruh cuaca buruk (badai El Nino), sehingga menyebabkan kadar asam minyak kelapa sawit tinggi. Hal ini mengakibatkan mutu minyak kelapa sawit bervariatif.
Walaupun begitu prospek minyak sawit cukup menjanjikan didasawarsa millenium ini, indikatornya dilihat dari meningkatnya konsumsi kelapa sawit dunia. Harapan dan perkiraan naiknya produksi dan pemasaran minyak kelapa sawit dunia terutama oleh negara-negara penghasil utama minyak kelapa sawit ternyata tidak diikuti oleh perkembangan pemasaran minyak kelapa sawit di Indonesia kuartal pertama tahun 2011 ini.

1. Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

2. Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

3. Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.

4. Pemasaran menurut The American Marketing Assocciation (AMA)
Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan implementasi dari konsep, pricing, promosi, dan distribusi (ide, produk maupun jasa), sehingga dapat diciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

a. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

b. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.

c. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Contohnya, penjelasan secara detail oleh orang di bagian produksi dibutuhkan apabila ada konsumen yang komplain mengenai produk. Demikian juga dibutuhkan orang yang dapat menangani kegiatan sumber daya manusia, sehingga dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan kompensasi dan reward kepada semua karyawan yang terlibat dalam perusahaan. Bagian keuangan memerlukan orang yang ahli dalam berbagai sistem pembayaran dan insentif, terutama kepada konsumen yang membutuhkan sehingga dapat mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan konsumen. Dengan demikian, kegiatan pemasaran selalu berkaitan dengan berbagai departemen lainnya.

Untuk kegiatan bisnis skala kecil, di mana pemilik tidak memiliki karyawan dalam jumlah besar, ini artinya perusahaan memerlukan cara berpikir yang menyeluruh pada saat ia menerapkan strategi pemasaran, yaitu serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :

  1. Dari sudut pandang penjual :

a. Tempat yang strategis (place),
b. Produk yang bermutu (product),
c. Harga yang kompetitif (price), dan
d. Promosi yang gencar (promotion).

  1. Dari sudut pandang konsumen :

a. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
b. Biaya konsumen (cost to the customer),
c. Kenyamanan (convenience), dan
d. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan , bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.Kemudian perusahaan harus dapat benar-benar menciptakan volume penjualan yang menghasilkan laba, jadi tidak hanya berorientasi melakukan penjualan semata.Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Salah satu satu dari strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri, atau lebih sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran.Bauran pemasaran sendiri didefinsikan sebagai suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi menentukan master plan dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan (penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu yang mana segmen pasar tersebut telah di jadikan sasaran pasar untuk produk yang telah diluncurkan untuk menarik konsumen sehingga terjadi pembelian.
Dalam melakukan dan merencanakan pemasaran strategi, beberapa perusahaan telah menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu, untuk jenis strategi pemasaran dalam hal inilebih akrab dikenal dengan istilah ‘Marketing mix’. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan berbagai strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri.

PT Perkebunan Nusantara V (Persero),- selanjutnya “Perusahaan”-, merupakan BUMN Perkebunan yang didirikan tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTP V di Provinsi Riau. Secara efektif Perusahaan mulai beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan Kantor Pusat di Pekanbaru. Landasan hukum Perusahaan ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1996 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara V.
PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru bergerak dalam bidang perkebunan, terutama kelapa sawit. Dalam menjalankan aktivitasnya, PT. Perkebunan Nusantara V kota Pekanbaru memiliki strategi dalam pengembangan dan pemasaran kelapa sawit tersebut.
Berdaasarkan hal diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan masalah strategi pengembangan dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Maka dengan ini penulis merumuskannya dalam bentuk proposal penelitian yang berjudul : ” Strategi Pengembangan dan Pemasaran Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru ”

B. PERUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah strategi pengembangan kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru?
2. Bagaimanakah strategi pemasaran kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
I. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui Efektivitas Penerapan Corporate Social Responsibility di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Sedangkan secara khususnya adalah sebagai berikut :
– Untuk mengetahui strategi pengembangan kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru
– Untuk mengetahui strategi pemasaran kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru
2. Kegunaan Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan dan mendapat suatu gambaran yang ada sesuai dengan data dilapangan, diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi dunia akademis maupun dunia praktis.
Adapun kegunaan dari penelitian ini secara khusus adalah :
a. Kegunaan Teoritis

Sebagai pengetahuan yang sifatnya teoritis terutama konsep-konsep tentang kebijakan dan strategi dengan kenyataan yang ada dilapangan dan guna mendapatkan gambaran tentang Strategi Pengembangan dan Pemasaran di PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru.
b. Kegunaan Praktis

Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap Universitas Riau dan pustaka serta para mahasiswa Universitas Riau, khususnya mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian dan sebagai persyaratan dalam mencapai gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Adapun hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan dalam menjalankan strategi pemasaran tersebut adalah :
A. Produk sebagai Objek Pemasaran

Produk adalah objek yang sangat vital yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu perusahaan. Dengan melalui produk, produsen dapat memanjakan konsumen. Karena dari produk akan dapat diketahui, seberapa besar kepuasan dan kebutuhan akan produk itu sendiri dalam kehidupan konsumen.
Sedangkan produk itu sendiri memilki sifat dan karakteristik yang amat beragam, dan suatu produk yang potensial adalah suatu produk yang sering diburu konsumen, bahkan tidak perlu melakukan promosi dalam manjemen pemasaran. Berikut beberapa hal karakterisitik dari produk yang berupa jasa yang mungkin harus Anda ketahui dalam menetapkan strategi pemasaran:

1. Produk jasa adalah produk yang dipasarkan di pasaran yang memiliki sifat yang tidak berwujud. Karena biasanya produk jasa adalah tidak bisa dilihat, namun dapat dirasakan. Selain itu, produk jasa juga tidak bisa diraba, dicium namun bisa sangat dirasakan manfaatnya dalam menunjang aktivitas konsumen.

2. Produk jasa yang ditawarkan ke konsumen sifatnya tidak bisa dipisahkan dari perihal faktor yang mendukung dari terciptanya produk berupa jasa itu sendiri. Sebagai contoh produk dari jasa penginapan yang ditawarkan dari suatu wisma, maka produk jasa itu sendiri tidak akan bisa dipisahkan dari bangunan wisma itu sendiri, tempat produk jasa itu dipasarkan.

3. Produk jasa juga memiliki sifat yang dinamis yang mengikuti perkembangan pola hidup konsumen yang menjadi target pemasaran. Karena mengikuti tuntutan update dari strategi pemasaran itu sendiri, maka produk jasa yang ditawarkan juga akan mengalami perubahan untuk menunjang pemasaran dengan hasil yang maksimal yang akan didapatkan oleh perusahaan. Perubahan dari produk jasa ini akan menciptakan persaingan usaha baik dari segi kualitas maupun dari segi harga. Sebagai contoh harga penginapan dari suatu wisma akan berbeda tarifnya dengan jasa produk yang ditawarkan oleh hotel dengan kelas berbintang.

4. Produk jasa biasanya memilki dan bersaing dengan berpacunya waktu, sehingga memiliki daya tahan tertentu. Dalam hal ini dapat juga dibilang produk jasa tidak dapat disimpan, oleh karena itu manfaatnya biasanya hanya dapat dirasakan pada saat melakukan transaksi pembelian dari produk jasa itu sendiri.
B. Analisis terhadap Harga untuk Sebuah Produk
Penentuan dari harga dari suatu produk adalah suatu hal yang juga sangat krusial. Penentuan harga dari suatu produk akan sangat mempengaruhi dari keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan. Penentapan dari suatu produk, akan sangant dipengaruhi dari seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan dalam memproduksi produk itu sendiri. Semakin besar pengorbanan yang dilakukan maka akan semakin besar dan tinggi harga yang dibandrol dari produk itu sendiri!
Kebijakan dalam menentukan harga dari suatu produk, maka kelak akan sangat mempengaruhi dari pelayanan harus dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen. Dan ini tentunya juga membutuhkan biaya budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan telah dirancang agar dari harga produk itu sendiri dapat menutupi semua biaya produksi sehingga akan menghasilkan profit bagi perusahaan.

Harga sangat mempengaruhi penjual dari suatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penentuan harga sangat dibutuhkan strategi pemasaran yang amatlah matang agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Menetapkan harga yang murah adalah bukan solusi diatas segalanya. Namun penetapan harga dengan cerdas akan sangat membatu untuk mendobrak penjualan. Strategi dalam menetapkan harga produk dapat dilakukan dengan menganalsis kelebihan, keunggulan dan kekurangan dari produk yang dimiliki. Dengan jalan ini maka kelak dikemudian hari tidak akan ditemukan istilah harga yang seharusnya lebih mahal atau lebih murah dari kualitas barang yang dimiliki. Penentuan harga barang juga dapat dianalisis dengan melihat persaingan dan seberapa besar kebutuhan produk yang akan dicari oleh konsumen.

  1. Kegiatan Distribusi yang Dijalankan

Distribusi adalah juga merupakan bagian yang vital dari bagian strategi pemasaran itu sendiri. Pemilihan strategi dengan tepat akan dapat membantu produk sampai ke konsumen dengan harga yang sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karena tak jarang suatu produk yang telah dibandrol dengan harga sekian, namun karena kesalahan ditribusi ketika sampai ke tangan konsumen, harga yang terjadi ketika transaksi jual beli adalah lebih mahal dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang sebelumnya.
Salah satu strategi pemasaran yang sebaiknya harus diperhatikan agar aktivitas jalannya distribusi dapat berjalan dengan lancer, adalah dengan memperhatikan perihal channel of ditribusi atau jika diterjemahkan mengandung arti saluran distribusi. Saluran ditribusi dapat membantu perusahaan dalam proses pemasaran terutama untuk menganalisis berbagai kendala yang terjadi di lapangan, sehingga dapat diambil kebijakan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan distibusi kembali akan dapat berjalan dengan normal dan baik demi tercapainya kepuasan konsumen.
Salah satu unit yang sangat membantu dalam jalannya proses distribusi adalah unit distributor. Distributor sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam membantu pemasaran objek produksi. Dalam menunjuk distributor yang tepat dan juga menetapkan kebijkan yang benar tentang saluran distribusi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan riset dan analisis yang lebih mendalam terhadap pihak-pihak lembaga yang terkait dalam menunjang proses pemasaran, terutama seabagai contoh adalah pihak-pihak terkait seperti pedagang perantara antara pihak perusahaan dengan konsumen di daerah tertentu.
2. Mempertimbangkan karakteristisk dari segmen pasar yang telah dibidik, dan secara geografis bagaimana lokasi pembali, apakah mudah dijangkau atau keadaan yang terjadi adalah sebaliknya.
3. Memperhitungkan seberapa besar persediaan produk yang dipasok yang disesuaikan dengan seberapa besar dengan kebutuhan konsumen. Hal ini bertujuan untuk menganailisis efektifitas proses distribusi yang akan dilakukan dalam jangka panjang.
4. Memikirkan dengan segala jaringan pemasaran yang dimiliki agar dapat didaya upayakan secara maksimal sehingga hasil pemasaran yang disokong dari proses distribusi dapat memberikan hasil yang optimal.
Pola distribusi yang harus dipertimbangkan dan selalu diamati adalah dengan melakukan penyesuaian dengan perkembangan pola dinamika gaya hidup masyarakat. Jika hal ini dapat dilakukan dengan baik, maka proses distibusi dapat berjalan dengan baik dan akan mensuport untuk menghasilkan nilai penjualan yang memuaskan.

  1. Melakukan Kegiatan Promosi

Kegiatan promosi biasanya merupaka komponen prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Kegiatan promosi banyak yang mengatakan identik dengan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka umumnya akan menghasilkan tingkatan promosi yang juga sangat gencar untuk dapat dilakukan. Namun dana bukan diatas segala-galanya. Dana yang terbatas dapat diatasi dengan inovasi yang lebih pintar dan tepat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dengan menganalisis keungulan produk, modal lain yang dimiliki oleh perusahaan, dan segmen pasar yang dibidik. Dengan mempertimbangkan faktor strategi pemsaran diatas, maka promosi dapat dilakukan lebih pintar dan efisien serta tepat sasaran.
Kegiatasn promosi sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Dalam penyampaian strategi informasi ini ada beberapa hal penting yang hendaknya diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

1. Program periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan merupakan sebagai media utama bagi perusahaan untuk menunjangan kegiatan promosi dimana promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Saat ini periklanan yang sering digalakan adalah melalui kegiatan media cetak dan elektronik. Dunia iklan sendiri telah mengalami perkembangan yang amat pesat. Salah satunya adalah dengan mulai maraknya iklan dengan melalui media internet.

2. Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi atau lebih dikenal dengan istilah ‘Personal Selling’. Kegiatan promosi yang satu ini bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Karena kegiatan personal selling adalah kegiatan promosi yang mengharuskan berhadapan dengan konsumen dengan secara langsung. Melalui kegiatan promosi personal selling secara professional akan sangat membantu untuk tercaipanya penjualan yang secara fantastis. Personal selling yang dilakukan secara besar meruapakan salah satu alternative solusi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan jika memilki modal yang cukup besar.

3. Promosi yang dilakukan dengan mengedepankan kualitas promosi penjualan. Promosi penjualan mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi dalam pemasaran produk. Penambahan intensitas disini dalam meliputi berbagai aspek manajemen pemasaran, meliputi peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan distribusi, menambah kualitas pelayanan agar menjadi lebih baik dan masih banyak aspek lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pelanggan atas produk yang telah dipasarkan.

4. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas, cara ini lebih condong untuk membentuk sebuah image yang lebih positif terhadap produk yang ditawarkan. Pembentukan image positif ini dapat dilakukan dengan iklan atau promosi yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak dapat dimiliki oleh strategi pemasaran produk lainnya. Bisa saja dapat dilakukan dengan cara menciptakan suatu produk yang memiliki poin lebih, karakteristik unik, dan mempunyai manfaat lebih yang dapat menjadi pemikiran positif dihadapan konsumen. Jika hal ini dapat dilakukan maka image atau gambaran positif yang berkembang di masyarakat akan terbentuk dan mendatangkan beberapa faktor positif untuk mendongkrak penjualan.
Keempat komponen pemasaran yang telah dipaparkan diatas harus dapat dilakukan secara singkron agar menghasilkan strategi pemasaran yang baik dalam jangka panjang, sehingga keuangan perusahaan dapat berjalan dengan sehat dan kesejahteraan dapat ditingkatkan baik bagi perusahaan itu sendiri atau bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

(lebih…)

Hello world!

Posted: April 5, 2011 in Uncategorized

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!